Clowns
Menggambarkan kekonyolan media dalam memberitakan berita-berita yang penuh drama, tidak menyamapaikan inti yang sebenarnya. Semakin mengikuti media justru semakin membingungkan untuk menangkap isi atau esensi dari berita yang sebenarnya. Berita jadi seperti dagelan politik partai demokrat dan partai republicans yang saling berantem di layar TV. Media telah dijadikan sebagai alat untuk memecah belah masyarakat, dan dijadikan sebagai media propaganda.
Untuk masyarakat yang telah mengetahui ketidakberesan dengan dunia media mainstream dan dunia industri entertainment, menyaksikan dan mendengarkan isi dari mas media cukup membuat gemas, karena tahu betul bahwa apa yang mereka sajikan adalah kebohongan-kebohongan yang diulang-ulang. Jadi seperti sedang memprogram persepsi para pemirsa. Menurut saya pribadi, semakin sering mengkonsumsi media semakin bingung dibuatnya, karena sulit untuk mendapatkan esensinya. Namanya saja propaganda, jadi memang sudah sengaja dibuat untuk membuat bingung manusia.
Ada suatu kata “Repeat a lie often enough and it becomes the truth”, is a law of propaganda often attributed to the Nazi Joseph Goebbels (“mengulang-ulang suatu kebohonga yang cukup sering, akhirnya kebohongan tersebut menjadi kebenaran”, adalah merupakan rumus/hukum propaganda yang sering diatribusikan kepada seorang Nazi Joseph Goebbels).
Di sini digambarkan sebagai clown yang memuakkan, yang sedang memainkan adegan seperti magician dengan bola merah dan biru, dua warna lambang dua partai politik dan dagelan politik di AS. Sedangkan para pembidik dengan pistol, sebagai representasi orang-orang yang tahu betul dan merasa gemas bahwa itu adalah propaganda yang sangat efektif untuk masyarakat.
Media : Akrilik
Ukuran 145 x 247 cm
Tahun 2021